Jenny Han · Punya Sendiri · Review 2015 · Young Adult

Review: To All The Boys I’ve Loved Before – Jenny Han

Judul: To All The Boys I’ve Loved Before

Pengarang: Jenny Han

Jumlah halaman: 368 halaman

Terbit: April 2014

Penerbit: Simon & Schuster Export

Genre: Romance. Young Adult.

Format: Paperback

Beli bukunya di: Toko Buku Gramedia Depok (Bisa juga cari di Periplus, OpenTrolley, atau Books & Beyond)

Sinopsis:

Lara Jean keeps her love letters in a hatbox her mother gave her.

They aren’t love letters that anyone else wrote for her, these are ones she’s written. One for every boy she’s ever loved—five in all.

When she writes, she can pour out her heart and soul and say all the things she would never say in real life, because her letters are for her eyes only. Until the day her secret letters are mailed, and suddenly Lara Jean’s love life goes from imaginary to out of control.

♥♥♥

“Peter Kavinsky’s such a cliché. He’s like a cardboard cutout of a ‘cool guy’ in a movie about high school.” – Josh

  • Halaman 54

Lara Jean Song Covey, anak tengah dari The Song Girls—Margot “Gogo” si sulung dan Katherine “Kitty” si bungsu. Margot memutuskan untuk melanjutkan studinya ke Skotlandia. Si sulung yang biasanya menjadi “ibu” bagi mereka—setelah sang ibu meninggal beberapa tahun yang lalu—akhirnya harus pergi. Meninggalkan ayahnya, dua saudarinya, dan juga si tetangga-slash-pacarnya.

Oh, ralat, Josh adalah mantan pacar Margot beberapa jam sebelum Margot pergi ke Skotlandia.

Setelah kepergian Margot, otomatis Lara Jean-lah yang menggantikan posisinya. Tapi… bukan itu masalahnya.

Masalah besar dalam hidup seorang Lara Jean muncul saat kotak rahasianya hilang begitu saja. Kotak apa itu? Kotak tersebut merupakan kotak topi pemberian mendiang ibunya, di mana ia menaruh surat cinta untuk laki-laki yang ia suka. Menghilangnya kotak tersebut justru diketahui Lara ketika satu per satu, laki-laki yang dulu sukai dan ia tuliskan surat cinta secara diam-diam, datang untuk mengembalikan surat tersebut.

Ada Lucas yang gay, Peter Kavinsky—laki-laki populer yang pacaran dengan perempuan populer di sekolah mereka, Genevieve, dan yang lebih parah… Josh juga mendapatkan satu surat miliknya.

Dulu Lara Jean menulisnya hanya untuk disimpan. Selamanya ia simpan dan tak akan ia kirimkan kepada mereka. Tapi ketika mantan pacar sang kakak kini justru mengejarnya setelah menerima surat tersebut, apakah Lara Jean akan menerima sepenuh hati perasaan Josh?

Saat itulah, entah saat yang tepat atau bukan, Peter Kavinsky mulai kembali masuk ke rencana yang bahkan tak pernah Lara Jean pikirkan sebelumnya.

Mereka sepakat untuk pura-pura menjalin hubungan. Lara Jean, karena ingin menghindari Josh. Peter Kavinsky, karena ingin memberikan “pelajaran” kepada Genevieve yang memutuskannya dan memilih laki-laki lain.

♥♥♥

 Hm, tau novel ini dari siapa ya? Dari Goodreads dan anak-anak BBI, kayaknya. Hehehe.

Sebenernya, gue beli buku ini di Gramedia dengan harga yang lumayan bikin nangis. Rp.169,000. Sedangkan di Periplus nggak nyampe segitu. Tapi ya… sudahlah. Soalnya waktu itu udah ngebet banget pengen baca dan kebetulan di Gramedia Depok ada. :’D

To be honest, gue awalnya nggak pede baca buku berbahasa Inggris. Ya, kemampuan bahasa Inggris gue masih belum bagus, Ciyn. Tapi teman-teman di BBI justru nyaranin mulai baca. Hihihi, terima kasih! Sekarang gue malah lebih ketagihan! Wkwkwk.

Baca buku ini agak lambat sih. Satu bulan lebih. Kesalip berapa buku ya? Delapan atau tujuh gitu. Hahaha. Pokoknya selama Februari kemarin gue nggak baca buku ini. Terus kemarin-kemarin, ngerasa bersalah gitu. Jadi pengen lanjut.

Eh, nggak taunya, ketagihan! Wkwkwk.

Gue suka cara bercerita Jenny Han. Bagian flashback-nya hampir imbang sih. Nggak terlalu dikit, tapi nggak kebanyakan juga. Kelemahan gue baca buku yang bukan lokal adalah, gue susah klik dengan bagian awalnya. Nah, mungkin ini juga penyebab kenapa buku ini disalip.

Bukunya lumayan tebel sih, tapi nggak seberat diktat kampus lah yaaa. *ngikik* Di halaman 70-an, gue baru bisa enjoy. Di halaman 100-an, gue udah cengar-cengir kayak orang gila dan akhirnya bilang, “Nah! Dari sini nih seru!”

Apa sih yang bikin gue suka sama novel ini?

Tokohnya. Hehehe. Lara Jean yang American-Korean ini bikin gue bisa sedikit relate sama dia. Karena ada pengaruh Asian-nya kah? Entahlah. Atau karena dia bahas kimchi? Dunno. Suka aja sih, tapi kadang suka greget gitu kalau dia udah mau delusional. Huahahaha.

Dan Peter Kavinsky! Ow, my, god! Kadang ya, gue pengen teriak di mukanya, “LO NGGAK PUNYA PERASAAN AMAT SIH SAMA SI LARAAA!”, tapi kadang gue mau elus-elus dia sambil bilang, “Sumpah, lo so sweet banget!”

Maaf ya, gue emang agak sangat lebay. Mhuehehe.

Tokoh favorit gue di sini justru Kitty. Si bocah kecil yang bisa gemesin banget tapi kadang bisa nyebelin. Dia kadang bikin gue keinget sama bocah kecil yang kebanyakan nyebelin itu. Tapi kalau dia udah nunjukkin kasih sayangnya ke Lara, itu ngegemesin banget.

Josh, gue nggak suka sama dia. Masa gara-gara surat doang, dia jadi bisa segitunya sama si Lara? Woooy, itu hatinya pake hati beneran atau baling-baling? Cepet banget muternya!

*oke, ini nggak jelas banget*

Josh, you break my heart. And you’re a liar. Because you know me, you know me better than almost anybody, and you don’t love me.

  • Halaman 223 (lalu pukpuk Lara Jean ({}))

♥♥♥

Dan bagian-bagian yang gue suka dari novel ini adalah, sisterhood! Gue emang selalu suka novel yang menonjolkan tentang persahabatan sesama cewek dan sisterhood. Mungkin karena gue nggak punya sodara cewek kali ya? Karena kalau punya sodara cewek kan, kita biasanya saling berbagi. Iya nggak sih? Tapi nggak berbagi pacar juga kan? #meh

Persaudaraan di novel ini juga lumayan mendominasi. Apalagi tentang jadi anak tengah di antara tiga bersaudara. Kadang kita ngerasa jadi bayang-bayang si sulung, atau kita ngerasa nggak mampu untuk jadi contoh yang baik buat si bungsu.

Nah, di novel ini, lo juga bisa belajar banyak dari Margot, Lara, dan Kitty.

Sebenernya banyak sih bagian yang gue suka. Yang ini nih:

“I don’t think relationships are just about physicality. There are ways to show you care about someone, not just using your lips.” – Lara Jean

  • Halaman 116.

Ini ngingetin gue sama gaya pacaran anak sekarang. Iya nggak sih?

Banyak orang yang mengasumsikan, bahwa ketika lo in relationship sama seseorang, sentuhan fisik itu menggambarkan seberapa besar komitmen kalian pada hubungan itu. Padahal nggak juga. Ketika lo perhatian dan sayang sama seseorang, bukan dihitung dari frekuensi skinship kalian.

Maybe this is why Mommy told Margot not to go to college with a boyfriend. When you have a boyfriend or a girlfriend, you only want to be with that person, and you forget about everybody else, and then when the two of you break up, you’ve lost all your friends.

  • Halaman 164

Nah, yang ini juga. Banyak kok kejadiannya di sekitar kita. Pas pacaran aja, dunia berasa milik berdua. Yang lain boro-boro ngontrak, bertamu aja nggak boleh. Pas putus… malah jadi penyendiri karena temen-temennya udah pada “jauh”. Guys, bijaksanalah yaaa! 😀

♥♥♥

The last, gue CINTA banget sama Lara Jean – Peter Kavinsky. Yang satu nyoba buat ngeyakinin diri sendiri kalau ini cuma pura-pura dan dia nggak boleh jatuh cinta lagi, yang satu justru adalah orang yang jatuh cinta setelah dia ngelarang yang satunya untuk jatuh cinta. Complicated? Absolutely, yes. Apalagi bagian menuju ending-nya. Astagaaaa, geregetan banget! Dan yang bikin gue geregetan adalah… gue nggak nyadar kalau buku itu udah selesai gue baca! Nanggung! Kentang!

Astagaaaaa!

Gue jadi gila karena mereka. Wkwkwk.

Oh ya, komunikasi mereka yang sehari-hari dilakukan lewat perantara notes itu juga cute banget! Please, yang kayak Peter Kavinsky, KW-annya juga nggak apa-apa deh, nanti kalau ketemu sama gue, kita pake notes aja ya buat komunikasi. Hahaha.

“No. It’s not PMS. Just because a girl is sad, it doesn’t mean it has anything to do with PMS.” – Lara Jean

  • Halaman 349 (Totally AGREE!!!!)

Dan kabar baiknya adalah, sekuelnya udah mau keluar! Horeeee! Sekuelnya yang berjudul: PS: I Still Love You ini akan resmi terbit tanggal 26 Mei 2015. Setahun lebih sejak buku pertamanya terbit. Untung aja gue baca pas udah mau terbit yang kedua. :p Dan ada launching party-nya juga lho!

Ini cover keduanya! Kyaaaa >.<

Andai Bojong Gede – Brooklyn itu deket, mau deh gue dateeeeeng! *nangis kejer*

Oh ya, versi berbahasa Indonesia-nya juga bakal keluar lho di akhir Maret atau awal April kalau nggak salah. Diterbitin sama Penerbit Spring. Lagi buka pre order-nya juga tuh!

Dan gilanya gue, gue ikut PO yang versi berbahasa Indonesia sekaligus ikut PO yang PS: I Still Love You yang berbahasa Inggris. Astaga, dompet Barbie jebooool. *nangis lagi*

Tapi nggak apa-apa deh. :’D

Do you think there’s a difference? Between belonging with and belonging to, I mean?”

“Sure. One implies choice; the other doesn’t.” –Lara Jean & Peter Kavinsky –

  • Halaman 190 (GIMANA GUE NGGAK GEMES COBA SAMA MEREKA???)

 

Nggak sabar nunggu buku keduanya! Juni, ayolaaaaah!

Kentang! Tapi kok ya gue ketagihan jadinya? Can't wait for the second boooook! \o/~~
Kentang! Tapi kok ya gue ketagihan jadinya? Can’t wait for the second boooook! \o/~~

jejen

9 tanggapan untuk “Review: To All The Boys I’ve Loved Before – Jenny Han

  1. Please, yang kayak Peter Kavinsky, KW-annya juga nggak apa-apa deh, nanti kalau ketemu sama gue, kita pake notes aja ya buat komunikasi. Hahaha.

    Jenny getting delusional xP

    Kalo ttg sistership-nya, aku ngena banget tuh bagian pas hubungan Magot & Lara Jean retak apa gimana gitu ya, underlined banget lines ini: There is a spesific kind of fight you can only have with your sister. It’s the kind where you say things you can’t take back. You say them because you can’t help but say them, because you’re so angry it’s coming up you throat and oout your eyes; you’re so angry you can’t see straight. All you see is blood. http://weddingideas2016.wordpress.com

    Suka

  2. yap. i’m getting delusional xD
    me too, pokoknya hubungan mereka itu bener-bener membangun ceritanya. sukaaa, nyeimbangin sama romancenya :’)

    Suka

  3. AAAAAAAA CARA PONYA GIMANA???? UDAH BELI THOR?? PLIS KASIH TAU GUE GIMANA CARANYA BECAUSE I’M DYING BECAUSE OF LARA-PETER<333 maaf capslock soalnya dari kemaren nyari info tentang ini adanya baru terbit di negara tetangga mulu:')

    Suka

  4. Untuk bersi Bahasa Indonesianya belum ada. Sementara ini adanya yang versi English. 🙂 Aku beli yang itu.

    Suka

Tinggalkan komentar