♥♥♥
Judul: To All The Boys I’ve Loved Before
Pengarang: Jenny Han
Jumlah halaman: 382 halaman
Terbit: April 2015
Penerbit: Spring. (Simon & Schuster Export)
Genre: Romance. Young Adult.
Format: Paperback
Sinopsis:
Surat-surat itu bukan surat cinta yang ditujukan untuknya, tapi surat yang ia tulis. Ada satu surat untuk setiap cowok yang pernah ia cintai—totalnya ada lima pucuk surat. Setiap kali menulis, ia mencurahkan semua perasaannya. Ia menulis seolah-olah mereka tidak akan pernah membacanya karena surat itu memang hanya untuk dirinya sendiri.
Sampai suatu hari, semua surat-surat rahasianya itu tanpa sengaja terkirimkan—entah oleh siapa.
Saat itu juga, kehidupan cinta Lara Jean yang awalnya biasa-biasa saja menjadi tak terkendali. Kekacauan itu melibatkan melibatkan semua cowok yang pernah ia tulis di surat cintanya—termasuk cinta pertamanya, pacar kakaknya, dan cowok terkeren di sekolah.
♥♥♥
Hai! Akhirnya, gue bisa ngepost lagi, hehehe.
So sorry, selama bulan Maret kemarin gue lagi sibuk-sibuknya. #halah. Banyak sih buku yang dibaca, tapi nggak sempet bikin review-nya.
Oke, sekarang gue bakal bahas buku To All The Boys I’ve Loved Before dari Jenny Han yang diterbitkan oleh Penerbit Spring dengan Bahasa Indonesia. Horeee! Postingan ini juga merupakan rangkaian dari blog tour yang diselenggarakan oleh Penerbit Spring. \m/
♥♥♥
To All The Boys I’ve Loved Before menceritakan tentang Lara Jean si anak tengah keluarga Covey. Lara punya dua saudara perempuan. Ada Margot—yang bersiap pindah ke Skotlandia untuk melanjutkan studinya, dan ada Kitty—si adik kecil yang menggemaskan.
Awalnya, semua baik-baik saja. Lara punya sebuah kotak berisi barang-barang favoritnya, termasuk surat cinta yang ia tulis untuk cowok-cowok yang pernah ia cintai. Total, ada lima surat yang ia tulis untuk cowok yang berbeda.
Di antaranya ada untuk Josh—si tetangga yang jadi mantan pacar Margot sesaat sebelum Margot pergi, dan ada Peter—si cowok populer yang saat ini pacaran dengan Genevieve yang juga populer.
Bagi Lara, ketika ia menulis surat itu, perasaannya selesai sudah pada mereka semua. Surat itu bisa dikatakan sebagai garis akhir perasaannya pada cowok-cowok itu.
Tapi, apa jadinya kalau tiba-tiba surat itu menghilang dan ternyata sampai di penerima yang seharusnya?
Terlebih, mantan pacar Margot yang notabenenya adalah Josh, dan juga pacar dari cewek populer di sekolahnya yang adalah Peter, sama-sama menerima surat cinta Lara Jean.
Semua semakin rumit, ketika surat itu ternyata membawa banyak hal baru ke dalam hidup Lara Jean.
♥♥♥
Sekalipun gue udah baca versi aslinya, ternyata baca versi Bahasa Indonesia nggak kalah menyenangkan!
Jujur ya, kenapa rata-rata buku yang gue baca itu adalah buku yang ditulis pengarang lokal? Karena gue suka males baca terjemahan. Soalnya, kadang gue suka nggak cocok sama buku terjemahan. Lebih cepet ngantuk di halaman-halaman awal. Entah karena otak yang belum prima atau gimana, deh. Hahaha.
Tapi, To All The Boys I’ve Loved Before yang diterbitkan oleh Penerbit Spring entah kenapa bisa membuat gue melakukan pengecualian. Hehehe. Terjemahannya bagus, bener-bener bikin gue ketagihan untuk buka halamannya lagi, lagi, dan lagi. Daaaan, terima kasiiih! Karena udah pakai cover aslinya.
Memang sih, jangan menilai buku dari cover-nya. Tapi, biasanya nih ya, cover versi terjemahan kadang suka bikin nggak sreg gitu. Makanya, gue seneng banget bisa dapet To All The Boys I’ve Loved Before dari Penerbit Spring dengan cover aslinya yang girly dan khas banget!
Yang gue sukai dari Jenny Han adalah, unsur kekeluargaan di To All The Boys I’ve Loved Before ini kental banget. Persaudaraan antara tiga cewek ini bener-bener terasa real dan bikin gue iri sama Lara. Karena dia punya saudara superb kayak Margot dan Kitty. Gue berharap, ke depannya, Jenny Han terus membawa unsur kekeluargaan yang kental di novel-novelnya.
Selain itu, cara bercerita Lara Jean di novel ini sangat sangat gue suka. Mungkin ini masalah selera kali, ya? Karena bagi gue, nggak semua novel dengan sudut pandang “Aku” bisa menarik pembacanya ikut bersama dia dari awal sampai akhir.
Nggak ada ruginya baca To All The Boys I’ve Loved Before untuk berkali-kali. Semakin sering baca, justru gue semakin menikmati.
Nah, karena gue juga mau kalian bisa menikmati novel ini, Penerbit Spring punya dua novel To All The Boys I’ve Loved Before buat kalian semua!
♥♥♥
So, it’s time to Giveawaaay!
- Follow blog ini dan akun Twitter @JennyThaliaf dan @penerbitpring
- Share info tentang giveaway ini melalui Twitter dengan mencantumkan akun twitter @JennyThaliaF @penerbitspring dan hashtag #GiveawayTATB. Cukup satu kali saja, ya!
-
Harap sertakan akun twitter para pemenang saat memberikan data diri pemenang kepada kami.
-
Jika ada pemenang dobel dengan host yang lalu, host berhak untuk mengundi ulang jika merasa perlu.
-
Jika tidak ada undian ulang, pemenang HANYA akan mendapatkan 1 buku meskipun mereka menang beberapa kali.
- Jawab pertanyaan berikut di kolom komentar: Sekiranya kamu ingin menyatakan perasaanmu kepada seseorang lewat surat, kamu lebih pilih lewat secarik kertas atau lewat e-mail? Cukup tuliskan jawaban dan alasanmu maksimal dalam lima kalimat, ya.
- Format menjawab di kolom komentar:
[Nama]
[Akun Twitter]
[Jawaban]
Giveaway ini berlangsung sampai dengan tanggal 26 April 2015. Dan pemenang akan diumumkan paling lambat pada tanggal 27 April 2015.
Pengumuman akan diberitahukan lewat Twitter @JennyThaliaF dan Blog. Jadi pastikan kalau kamu follow akun Twitter yang tadi disebutkan! \m/
♥♥♥
QUIZ FINALE
Gue punya potongan gambar yang nantinya harus kalian susun dengan potongan-potongan lain yang dicantumkan oleh blogger lainnya. Jadi, gue kasih tau, kalian harus ikutin rangkaian blog tour ini dari awal-akhir kalau nggak mau ketinggalan kepingan-kepingan puzzle ini. Jadwal blog tour ada di akhir postingan. Nanti, seluruh kepingan puzzle ini harus kalian susun menjadi sebuah gambar yang harus kalian post di wall fanpage Penerbit Spring plus disertai kesan-kesan kalian terhadap Blog Tour To All The Boys I’ve Loved Before ini.
Jadwal blog tour:
03 April 2015 – Orinthia Lee
06 April 2015 – Ken Astri D.
08 April 2015 – Ria Destriana
10 April 2015 – Biondy Alfian
12 April 2015 – Jenny Thalia Faurine (Kalian lagi di sini, guys!)
14 April 2015 – Oktabri Erwanda
16 April 2015 – Ariansyah
18 April 2015 – Abduraafi Andrian
19 April 2015 – Hilmi Tsuraya Zulfania
21 April 2015 – Fery Juni Ismarianto
23 April 2015 – Fikriah Azhari
25 April 2015 – Cut Lilis Rusnata
26 April 2015 – Dini Y. Nurhasanah
28 April 2015 – Dinar Arisandy
30 April 2015 – Dyah Muawiyah
02 Mei 2015 – Ivana
03 Mei 2015 – Irnalasari
05 Mei 2015 – Farah Fahma
07 Mei 2015 – Fauziyyah Arimi
09 Mei 2015 – Wardahtuljannah
Nama: Shen Meileng
Akun Twitter: @OhGirlDay
Jawaban: aku menyatakannya lewat email. Isinya link sebuah blog dimana semua perasaanku tentangnya tertuang.
SukaSuka
[Nama] Fitra Aulianty
[Akun Twitter] @fira_yoopies
[Jawaban] aku akan memilih kertas, karena selain dibuat dengan tulisan tangan yang bisa menggambarkan sifat dan perasaan kita saat menulis surat cinta itu, kertas juga bisa dibuat dengan berbagai ukuran dan bentuk yang juga sesuai dengan perasaan kita juga kita bisa mengingat kembali tentang perjuangan menghapus-hapus dan memperbaiki tulisan agar menjadi surat cinta yang diinginkan >.< http://weddingproductsblog.wordpress.com
SukaSuka
Etika setya
@tikikabum
Aku sih milih ditulis tangan dan lewat kertas aja. Alasannya karena kalo ditulis tangan tuh akan lebih terasa ketulusannya hehehe
SukaSuka
Nama: Ana Nurul M
Akun twitter: @anaanum19
Jawaban:
Jika menyatakan perasaan kepada seseorang lewat surat aku memilij lewat kertas, karena menulis di atas kertas dengan pena lebih bisa menungkan banyak hal dengan spontan, termasuk perasaan ^^.
SukaSuka
[Nama] Saharani Indriyanti
[Akun Twitter] @saharani01
[Jawaban]
Aku memilih menyatakan perasaan lewat surat. Karna perasaan yang ingin kita sampaikan dapat tercurahkan sepenuhnya, perasaan yang ingin kita sampaikan juga tertuang (membekas) pada tulisan tangan dalam surat itu. Kita dapat membentuk dan menghiasnya sesuai keinginan kita seakan menunjukkan bahwa kita bisa lebih bebas menyampaikan perasaan kita, yang entah akan terbalaskan atau tidak^^
http://weddingproductsblog.wordpress.com
SukaSuka
Dian Maharani
@realdianmrani93
Lewat secarik kertas yang harumnya mewangi sepanjang hari 🙂 Kalau lewat email, takutnya nanti masuk spam atau nggak dicek sama pemiliknya 😦 Kalau lewat kertas, kan bisa dikasih cap tanda bibir ❤ Biar si penerima tahu kalau perasaan benar adanya, tidak main-main.
SukaDisukai oleh 1 orang
Annisa N.
@icajahe
Saya lebih suka menyampaikan perasaan saya dengan menulis di kertas, karena dia hampir gak pernah buka e-mailnya. Selain itu, dengan menulisnya di kertas, dia jadi bisa merenunginya baik-baik, bacanya gak di skip-skip kayak kalo baca di gadget. 😀
SukaSuka
Asy-syifaa Halimatu Sa’diah
@asysyifaahs
Karena aku terbiasa menulis surat, ya tentunya lewat kertas dong. Tapi sayangnya nggak secarik, karena kependekan menurutku. Aku lebih pilih menulis surat melalui kertas yang nggak hanya selembar, tapi nggak berlembar-lembar juga *jadi buku dong nantinya!* Walaupun agak boros lingkungan, surat melalui kertas lebih tahan lama dibanding surat via email kalau-kalau akunnya di-hack. Haghaghaghag >_<
SukaSuka
Aya Murning
@murniaya
Lebih pilih tulis lewat surat karena meski tulisanku nggak masuk kategori indah jika dilihat dari segi bentuk huruf dan kata-katanya, tapi setidaknya itu lebih meyakinkan dia bahwa itu memang surat dariku. Dia juga dapat melihat seberapa tulus sekaligus betapa gemetarnya aku untuk mengatakan cinta padanya lewat tulisan ceker ayam itu. Kalau dari surat, aku bisa sekalian membubuhkan tanda tangan dan cap bibir juga bila perlu. Kalau di email kan nggak bisa langsung, alias harus scan dulu. Ditambah lagi jika si target itu gaptek, jarang main email atau bahkan nggak punya email. 😀
http://weddingideas2016.wordpress.com
SukaSuka
Diyah Nurhasanah
@diyah8151
Kertas.
Karena tulisan tangan lebih jujur daripada tulisan di layar. Tulisan tangan ibarat mata yang tak pernah bisa berbohong. Dari tulisan tangan terlihat apa sebenarnya yang ingin disampaikan sang penulis, karena cinta yang ingin disampaikan menggema bersama tulisan.
SukaSuka
Nama : Nurina Widiani
Twitter : @KendengPanali
Mau menumpahkan perasaan di secarik kertas. Kertasnya yang unyu, warna-warni, yg sesuai sama kepribadian dia. Surat tulisan tangan lebih membekas, dan kertas surat + amplopnya bakal tak lekang oleh zaman. Di masa apa pun membuka dan membacanya bakal tetap deg2 seeerrr plus mesam-mesem… Tanya aja ke suami saya yg masih nyimpen surat2 cinta dari saya :)) http://wedding-bridal-rings.blogspot.com
SukaSuka
Nama : Fita
Twiter : @fitania09
Secarik kertas, karena akan lebih romantis,terkesan klasik, dan lebih luwes.
Kertas + tinta lebih bisa menjelaskan ekspresi pas aku nulis, gimana berkecamuknya hatiku waktu menggoreskan pena ini. Terakhir amplop cantik sebagai cover depan surat cintaku bisa nambah feel akan ketulusan ku padanya 🙂
SukaSuka
Nama: Ficha ranjani
Akun Twitter: @ficharanjani
Jawaban:
Aku memilih lewat surat, karena sangat simple dan mudah dibawa kemana aja, dia juga bisa baca dimana saja, bahkan di toilet sekalipun. Aku khawatir kalo lewat email dia gak bisa buka emailnya karna gak ada kuota atau gak punya laptop.
So, hidup ini yang pasti-pasti aja lah. Hidup tuh dibawa easy guys! http://weddingrings-bridedresses.blogspot.com
SukaSuka
Nama : Mita Andriana
Akun Twitter : @mita_andriana
Jawaban :
Lewat secarik kertas, karena berarti dengan tanganku sendiri yang menulisnya dengan penuh perasaan, dan juga memberikan surat itu langsung kepadanya. Itu membuktikan keseriusanku dalam menyampaikan perasaanku yang serius pula, kalau lewat email terkesan resmi dan tidak efektif. Siapa tahu dia tidak rutin mengecek email dan akhirnya juga sia-sia.
SukaSuka
[Nama] : Aubrey Biancanitta
[Akun Twitter]: @biancanitta
[Jawaban]: Aku akan memilih e-mail saja, deh biar beda sama yg lain :v . Alasannya karena lewat e-mail awalnya kita bisa menanyai alamat email seseorang yg kita suka, misalnya dgn cara pura2 belum nyatet pelajaran b.indonesia tadi siang:v modus banget, yaa :p , padahalkan mau menyatakan perasaan :v hehe lalu, lebih cepat sampai dan insyaAllah hanya Allah, aku dan seseorang itu yang tahu kalau aku menyatakan perasaannya :v
http://weddingrings-bridedresses.blogspot.com
SukaSuka
Nama : Alfiani Z Fitri
Akun Twitter : @falfanyfitri
Jawaban : Aku memilih surat. Terkesan misterius kalo misalnya langsung menaruhkannya di loker meja atau pun tasnya. Isinya link coretanku di livetyping.com. Jadi kesannya greget dan pesannya pasti sukses sampai hati si doi, wkwkwk. Contoh : http://livetyping.com/1348384 ^^
SukaSuka
Nama: Ananda Nur Fitriani
Twitter: @anandanf07
Kalo aku sih lebih memilih kertas. Karena mengungkapkan perasaan itu akan lebih terasa jika kita sajikan melalui tulisan. Bukan isinya doang yang penting, tapi cara menyampaikannya juga. Kalau kita nulis lewat surat itu akan kerasa banget ketulusannya. Apalagi kalo kita ngasihin langsung, si cowok juga bisa bisa jadi salting ^^
SukaSuka
Nama: Dheril Sofia Nanda
Akun Twitter: @sofiaidrish
Jawaban:
Aku memilih kertas. Karena dengan media kertas perasaan akan lebih terungkapkan dengan jujur lewat tulisan tangan. Menulisnyapun akan sungguh-sungguh dan benar-benar menggunakan perasaan. Dengan media kertas juga sebuah pengakuan cinta diabadikan dengan lebih sakral menurutku. 🙂
SukaSuka
Nama : Mulya Saadi
Akun Twitter : @mulya_saadi
Jawaban :
Saya lebih suka lewat surat. Meski surfing di dunia maya adalah hobi saya, tapi saya cukup konvensional dengan sesuatu yang sensitif. Saya tahu kalau memaca dari layar monitor itu cukup menyebalkan, maka dengan surat biasa saya berharap dapat membantu mengurangi tingkat radiasi di matanya *sweatdrop*
SukaSuka
[Nama]
Syafira Ghassani
[Akun Twitter]
@firaghs
[Jawaban]
jelas lebih keren surat kali yaa.. lebih bisa dihia-hias semau kita, lebih manis gitu dilihatnya. Apalagi kita meletakkannya di tasnya gitu atau di loker meja kan kesannya misterius gitu hahaha
SukaSuka
Nama: Neneng Lestari
Akun Twitter: @ntarienovrizal
Jawaban:
Sekiranya kamu ingin menyatakan perasaanmu kepada seseorang lewat surat, kamu lebih pilih secarik kertas atau lewat e-mail?
Aku memilih menulis di secarik kertas.
Kenapa?
Karena hanya secarik kertas yang mampu membuktikan bahwa perasaan itu tulus, gak main-main. Dan ada perasaan malu-malu saat aku memilih kata-kata yang tepat untuk menggambarkan rasa suka ku padanya. Bayangin aja sambil mengigit pena, dan membayangkan wajahnya, tentu akan menimbulkan kesan tidak terlupakan. Terkahir, dengan secarik kertas, bisa aku lipat/bentuk menjadi LOVE dan ku masukan dalam amplop yang sudah ku lipat/bentuk menjadi LOVE juga. Walaupun akhirnya tidak terkirim, yang penting perasaan ini pernah tertulis di atas kertas dan tersimpan manis seperti harta karun. http://wedding-bridal-rings.blogspot.com
SukaSuka
Ila Rizky
@ila_rizky
Jawaban :
Lebih suka pake surat karena bisa lebih ekspresif. Suratnya ditulis pake pulpen warna warni dan dikasih ilustrasi love2. Trus disematkan inisial pengirim berwarna pink di atas surat. Nanti pura-pura pinjem buku dari dia, dan pas dibalikin sekalian masukin surat cinta itu ke bukunya. 😀
SukaSuka
Shofiail Sadri
@karetegelang28
Pengennya sih lewat surat kertas, tapi nyatanya yang aku lakukan via email 🙂 Yupps, gak beda dengan Jean, aku kirim surat ke orang yang aku suka selama 8 tahun sebenarnya hanya sekedar curhat dan pengakuan aja. Whatever dia nerima atau nolak. Tapi isinya itu loh, semua hal konyol yang aku lakukan demi dia aku curahkan di dalam surat itu.
SukaSuka
Nama: Deas
Twitter: @deasyds
Jawaban: Lewat e-mail dong. Selain karena tulisanku gak indah, di zaman modern ini mari manfaatkan teknologi yang ada buat hal positif semaksimal mungkin. Lagian email pun gak kalah sopan dan sweet-nya sama surat biasa. Nanti dibikin e-mail berseri gitu hehehe. Tapi harus pastiin si dia orangnya gak gaptek ya, sering buka e-mail gitu, biar gak sia-sia.
SukaSuka
Lebih milih pake secarik kertas daripada e-mail. Dengan secarik kertas kita lebih bebas mengekspresikan diri, mungkin dengan kertas yang diberi gambar atau apapun yang membuat kertas putih itu sendiri bisa lebih menarik untuk dilihat. Orang cenderung akan penasaran jika ada kertas yang berwarna dengan desain tertentu yang terselip dalam buku mereka dan membacanya. Dari secarik kertas itu pula, orang yang membacanya akan tahu bagaimana perasaan kita saat menulisnya lewat tulisan. Apalagi secarik kertas juga mudah untuk ditaruh / diselipkan dalam buku tanpa orang itu tahu.
Nama : Rina Eko Wati
Twitter : @HikariMio
SukaSuka
Nama : Amilah Rahmatunnisa
Twiiter : @milehyaa
jawaban :
Aku lebih memilih menyatakan perasaanku dengan secarik kertas. Kenapa? well kayaknya, kalau lewat email kurang gimana gitu, setelah nyatain udah gitu aja gak lebih. Enggak ada yang spesial, dia cuma baca email kita, dan hanya ber ‘oh’ ria. Tapi kalau dengan secarik surat mungkin akan lebih spesial, dan kita kelihatan seperti wanita pemberani di matanya. Berani menyatakan perasaan kita, walau itu tidak langsung dengan kata-kata tapi lewat tulisan. Dengan tulisan, kita bisa merangkai dengan indah kata-kata yang akan kita sampaikan padanya lewat tulisan pada surat. Lebih hebat lagi jika, kita yang menyerahkan langsung surat itu padanya. Seperti film korea yang aku suka sampe sekarang, dan gak berhenti-henti nonton sampe sekarang 😀 “naughty kiss”. Oh hani yang dengan beraninya, menyatakan cinta pada cowo populer baek seung jo melalui surat. Meskipun dia sempat di permalukan sih, karena banyak ejaan yang salah di suratnya ya ampun -_- dapet nilai F juga, jahat banget. Tapi di balik usaha, selalu ada hasil yang memuaskan loh. Nyatanya mereka menikah di akhir drama so sweet hehe XD
Jadi, suatu saat nanti kalau aku menemukan orang yang pas seperti baek seung jo *-*. Aku gak bakal menyerah untuk mendapatkannya, dan mencoba menulis surat cinta seperti yang oh hani lakukan. Semoga aku berhasil kaya oh hani 🙂
itu pendapat aku kak ><
SukaSuka
maaf gak lihat yg 5 kalimat itu kak ><
SukaSuka
Reblogged this on ashfianbariah26's Blog.
SukaSuka
Nama : Ashfi Rasidah
Anbariah
Twitter : @AnbariahR
Jawaban : aku akan memilih lewat secarik kertas, itu terkesan lebih pribadi menurutku, secarik kertas warna biru laut akan ku gunakan untuk merangkai kata-kata diatasnya.disana akan kuluapkan semua perasaanku, menuliskan dengan tulus bahwa hati ini memilihnya. Walaupun terlihat kuno menurut orang tapi ada satu keistimewaan yang terdapat didalamanya yaitu ada suatu usaha dan kesungguhan untuk mengungkapkan sebuah perasaan. dan itu pasti akan terkenang selamanya.
SukaSuka
nama : mini tirhamishu
twitter : @minitirhamishu
lebih milih nulis pake kertas, kertasnya yang bagus banget terus harum. 🙂
kalau nulis pake tangan rasanya perasaan lebih tertuangkan semua di ujung pulpen, dan dari tulisan tangan biasaanya sifat seseorang dapat dibaca.
SukaSuka
Nama: Musdalifah Putri
Akun twitter: @MusdalifahYeaa
Jawaban:
Aku lebih memilih lewat secarik kertas walaupun terlihat kuno & sudah mainstream. Aku lebih memilih lewat secarik kertas karena menurutku, itu lebih sopan & pasti akan terlihat watak/karakter dari cara penulisannya. Lagi pula saya lebih suka menulis dikertas. Kalau dikertas kan bisa diedit edit kaya misalnya ditambah dekorasi dekorasi 😀 bisa pula ditambahin kecup bibir wkwkkwk 😛
SukaSuka
Nama: Rizcha Mawadah
Akun twitter: @chaecungmochi
Jawaban:
Aku lebih milih lewat kertas.
Ketika menulis di atas kertas dibutuhkan keseriusan dan ketelian sehingga perasaan kita bisa disampaikan dengan benar melalui tulisan itu. Selain itu nggak bisa ada kesalahan di dalamnya, karena nggak ada tombol delete.
Selain itu, surat dalam bentuk kertas bisa disimpan di dalam kotak bersama kenangan-kenangan yang lain dan suatu saat nanti akan dibaca ulang. Yang mana kita akan tersenyum sendiri dengan isi surat itu. ^^
SukaSuka
[Lala]
[@fazidaa_]
[Jawaban]
Aku lebih memilih menulis lewat kertas dengan masih mempertahankan coret-coretanku yang nggak di pakein tipe-x, walau kesannya jadi nggak rapi, tapi aku mau dia jadi tahu perjuanganku untuk menemukan kata yang tepat. Atau nggak, aku nggak bakal akan nulis kata-kata manis begitu aja, tapi sebagai gantinya aku bakal buat satu kalimat aja, tapi dibikin jadi… anagram! Biar asyik dong, aku bakal ngajak dia berpikir dulu, menyusun kalimat untuk tahu apa isinya. Kan biar misterius dan membekas di pikiran dia, kalau pernah ada cewek yang nyatain perasaan ke dia segitu ribetnya, hehe. xD
SukaSuka
Nama : Rany Dwi Tanti
Akun Twitter : @Rany_Dwi004
Jawaban : Aku pilih lewat secarik kertas, karena menulis sesuatu (apalagi ini tentang perasaan) lebih dapet emosinya kalau pakai tulisan tangan kita sendiri. Apa ya, feel-nya lebih dapet dan menurutku pribadi menyatakan perasaan lewat secarik kertas saat ini udah jarang banget (yahh…ini karena efek perkembangan zaman yang lebih modern) dan menurutku pribadi, dia akan lebih menghargai secarik kertas itu karena si penulis udah berani menulis surat cinta dengan usaha & kemampuannya dalam memainkan pena. Terlepas dari tulisan si pembuat itu cantik atau sebaliknya.
SukaSuka
nama : inggit nurbaety
twitter : @inggitnurba
jawaban : cara mengungkapkan perasaan? antara email/kertas? email sih belum pernah. so pilih kertas aja. Saya pernah melakukannya dan sensasinya itu loohhh apalagi waktu ngasihnya langsung 😀
SukaSuka
So pasti aku pilih dengan secarik kertas yang aku tulis sendiri. Surat itu berisi perasaanku. Jadi aku mau tulus adanya. Ada yang bilang kita bisa menilai seseorang dari tulisan. Benarkah ? Lagian kalo pakai surat lebih hidup, bernyawa dan ada rasa sesuatunya 🙂 Surat kertas itu sederhana tapi dia punya magic sendiri.
Nama : Sri Desinta Ginting
twitter : @dshinta_gtg
SukaSuka
Azzah Hanifah
@azhanifa
Lewat email…kenapa…karena tulisan tanganku jelek dan grogi kalau menulis secara langsung. Selain itu dengan mengetik, aku lebih mencurahkan perasaan tanpa peduli berapa lembar buih-buih kalimat cintaku. Lebih bebas mengungkapkan rasanya ketika mengetik tanpa takut coretan penuh tipex biarlah itu menjadi coretan rapi hanya untuknya. Mengurangi resiko terjadinya salah alamat, kertas rusak dan tidak sampai surat padanya. Email lebih aman dan privasi hanya pemiliknya yang mengetahui password kalau secarik kertas bisa saja oranglain ada yang membuka.
SukaSuka
Febriyani Syafri
@fHEyui
Kalau disuruh milih nulis surat menggunakan kertas atau email, saya akan memilih cara konvensional yaitu dengan kertas.
Kenapa?
Karena saya senang menulis di atas kertas surat, terutama yang berwarna pastel lalu dibungkus dengan amplop bermotif vintage. :3
Selain itu, dengan menulis surat lewat kertas kita bakal ngerasain gimana deg-degannya perasaan saat menunggu surat balasan sambil membayangkan isi dari surat tersebut. 😀
SukaSuka
[Nama] : Shiela Hartiningtyas
[Akun Twitter] : @ruth_shiela
[Jawaban] : Sekiranya kamu ingin menyatakan perasaanmu kepada seseorang lewat surat, kamu lebih pilih lewat secarik kertas atau lewat e-mail?
Aku memilih untuk menyatakan dan menuangkan perasaanku lewat surat. Melalui surat aku bisa lebih bebas mencurahkan isi hati dan mengungkapkan perasaanku.
Via email juga sebenarnya bisa, tapi entah kenapa feelnya lebih dapat dan bisa lebih terungkapkan melalui surat. Lagipula surat yang kita tulis bisa dijadikan kado juga lho, tinggal selipkan surat tsb bersama kado yang sudah dipersiapkan, dijamin akan membuat lebih spesial.^^
SukaSuka
Hary Gimulya
@angels_rutherfo
Pastinya aku akan menyatakan perasaan pada orang yang aku sukai melalui surat. Alasannya adalah karena surat bisa kita hias semenarik mungkin agar orang yang membacanya bisa lebih tertarik (kalau email kan paling hanya dihias dengan emoticon). Selain itu surat juga bisa dibaca dan dibawa kemana-mana, dengan begitu dia pun akan selalu mengingat diriku.:)
Dan yang terutama, surat cinta masih menjadi salah satu cara yang romantis untuk menyatakan perasaan pada orang yang kita sayangi (hayo, setuju ga?)
SukaSuka
Afifah Mazaya
@fifnoor
lewat secarik kertas, tapi nggak aku tulis langsung, diketik lebih dulu. urusan emosi kan meluap-luap dan cepat. tanganku nggak bisa ngimbangin kecepatan otak mikir yang beradu dengan emosi kalau langsung ditulis, makanya lebih cepat diketik. tapi, kalau diketik terus dikirim via email kan ga menarik. lewat secarik kertas dengan tulisan tangan, perjuangan untuk membuat surat itu bisa lebih terlihat. sambil nulis (nyalin), ada perasaan lain yang dilibatkan, berharap dia menyukai tulisanku. jadi kalau semua perasaan itu disatukan, jadi sangat besar walaupun mungkin belum sebesar perasaan kepada orang yang dituju.
SukaSuka
Dwi Setianto
@Dwi_Setianto
Aku memilih menggunakan secarik kertas, biar kelihatan niatnya gitu :3 Pake kertas terbaik, pulpen terbaik, tinta kualitas terbaik, nulisnya pelan-pelan plus hati-hati, yang ditulis benar-benar tulus bersumber dari lubuk hati yang paling dalam.
Terima kasih.
SukaSuka
Wafda Sajida
@wafdaaasdz
Pakai secarik kertas, ditulis tangan, dimasukan ke amplop, pasang perangko, terus dikirim lewat pos deh. Biar lebih kerasa romantisnya, kelihatan niatnya, dan lebih lama deg-degannya. Lagipula tahu alamat rumah berarti kamu benar-benar tahu dia, kalau alamat email setiap orang pasti punya lebih dari satu email, yakin email yang kamu punya itu yang selalu dia buka?
SukaSuka
[Nama] : Rizqa Nurul Hidayanti
[Akun Twitter] : @nurul_rizqa
[Jawaban]: Aku pengen buat surat dengan secarik kertas karena sejujurnya aku belum pernah nulis surat cinta sebelumnya. Cara ini memang udah ketinggalan zaman sih tapi menurutku cara ini lebih romantis dan aku bisa menuangkan setiap perasaanku lewat tulisan. Kesungguhan akan lebih terasa kalo lewat kertas terlebih lagi aku bisa bereksperimen lewat kertas itu. Pokoknya aku pengen buat surat cinta pakai kertas biar tahu gimana rasanya zaman bapak-ibu dulu waktu surat-suratan.
SukaSuka
Nama: Adinda Putri Citradewi
Akun twitter: @Adindaputri29D
Jawaban: Kalau aku lebih suka menyatakan perasaan lewat secarik surat. Kenapa? Karena kalau lewat surat kan sudah asli tulisan tangan dari kita. Terus nggak kerasa palsu gitu, misalnya kalau lewat email mungkin bisa jadi si dia ngira itu cuma tipuan soalnya dia merasa itu belum pasti dari kita. Melalui surat, semua perasaan kita ikut tersalurkan ke dalam tulisan yang kita tulis. Nggak peduli tulisannya jelek atau bagus yang penting tulisan tangan asli kita. Itu sih menurutku, walaupun kadang aku nggak pernah mengirimnya cuma disimpan di buku diary doang, hehehe x)
SukaSuka